Sirih
merah adalah tanaman hias dari family Piperaceae, yang tumbuh merambat dan
sosoknya mirip tanaman lada. Tanaman inimudah tumbuh dan mudah untuk
dikembangbiakkan. Secara empiris sirih merahdapat menyembuhkan berbagai jenis
penyakit seperti kanker rahim, kanker
payudara, TBC, diabetes melitus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan
kolesterol,mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat,
radang mata , ambeien, keputihan, maag, obat eksim, obat sakit gigi, sariawan,
penyakit kelaminkelelahan, bau badan, nyeri sendi dan memperhalus kulit serta
bersifat antiseptik (Syariefa, 2006).
Daun
sirih merah berwarna merah keperakan dan mengkilap, kemungkinankhasiatnya
terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merahdaunnya, antara
lain flavonoid, alkoloid, polevenolad, tanin, dan asiri.Senyawa flavonoid dan
polifenolat bersifat sebagai antioksidan, antikanker,antiseptik, dan
anti-inflamasi sedangkan senyawa alkaloid bersifat antineoplastik yang juga
ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Bagaimana uji aktivitas dan identifikasi senyawa bioaktif herba daun sirih merah sebagai anti kanker?
BalasHapusbalas.
Senyawa bioaktif yang terdaat dalam tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dll.
BalasHapus1. Identifikasi Alkaloid
Pada identifikasi alkaloid ini digunakan metoda Culvenor – Fitzgerald, filtrat yang diperoleh dengan merajang halus dan mengerus sampel dalam lumpang kemudian ditambahkan dengan amoniak – kloroform 0,05 N serta larutan H2SO4 2 N diuji dengan beberapa pereaksi. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa sirih mengandung alkaloid. Hal ini ditunjukkan denga adanya warna keruh ketika filtrat direaksikan dengan pereaksi Mayer dan endapan coklat ketika direaksikan dengan pereaksi Wagner serta endapan orange bila direaksikan dengan Dragendorf. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada.
2. Identifikasi Flavonoid
Pada percobaan identifikasi flavonoid, sampel juga dirajang halus kemudian diekstrak dengan metanol dan dipanaskan selama 5 menit, Sampel yang diuji adalah daun sirih. Setelah daun sirih dipanaskan, sampel ditetesi dengan HCl dan sedikit serbuk Magnesium, ternyata tidak didapat warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa sirih tidak mengandung flavonoid.
3. Identifikasi steroid/terpenoid
Pada percobaan identifikasi steroid, lapisan kloroform yang diperoleh pada uju alkaloid ditempatkan pada plat tetes yang dikeringkan. Pengeringan memerlukan waktu yang sangat lama. Jika sampel tidak dikeringkan maka akan susah untuk mengamati perubahan warna pada asampel setelah ditambahkan H2SO4 pekat. Pada percobaan ini setelah ditambahkan H2SO4 pekat tidak diperoleh warna. Hal ini menunjukkan daun sirih tidak mengandung steroid atau terpenoid.
4. Identifikasi Saponin
Pada percobaan pengujian saponin digunakan sampel yang kering. Sampel kering yang digunakan, dirajang halus dan ditambakan air suling kenudian dipanaskan. Hasil yang didapat positif yang ditandai dengan terbentuknya busa stabil selama 5 menit.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenelitian terhadap senyawa yang berpotensi sebagai antikanker dari daun sirih merah belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk screening senyawa bioaktif dari daun sirih merah yang berpotensi sebagai antikanker. Ujiantikanker ini dilakukan dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test ) yaitu salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik dengan ujitoksisitas terhadap larva udang Artemia salina Leach. Hasil uji toksisitas denganmetode ini telah terbukti memiliki korelasi dengan daya sitotoksis senyawa antikanker. Sampel daun sirih merah diekstraksi dengan metanol, kemudian dipartisimenggunakan n-heksana lalu etil asetat. Fraksi yang bersifat paling toksik terhadap Artemia salina Leach kemudian diidentifikasi kandungan senyawa bioaktifnyamenggunakan uji warna, UV-Vis,
BalasHapusFT-IR dan GC-MS.
Identifikasi Senyawa Bioaktif
Fraksi aktif yang diperoleh diidentifikasi kandungan senyawa bioaktifnya dengan metode spektrofotometri UV-vis
untuk mengetahui serapan panjang gelombang maksimum dari gugus kromofor isolat pada panjanggelombang 200-400 nm, spektrometri Infra Merah (IR)untuk mengetahui gugus fungsi yang terkandung, dan GC-MS untuk mengetahui komponen-komponen kimia berdasarkan fragmentasi dan beratmolekulnya.
Kandungan kimia tanaman sirih merah belum diteliti secara detil. Menurut bambang sudewo daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polifenolat, tanin, dan minyak atsiri (Sudewo, 2006).
BalasHapusIsolasi senyawa flavonoid dari daun sirih merah (Piper betle L. Var Rubrum) dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol yang cocok untuk ekstraksi kebanyakan flavonoid. Pemisahan dan pemurnian komponen-komponen senyawa flavonoid dilakukan dengan kromatografi lapis tipis kualitatif dan preparatif. Identifikasi senyawa-senyawa flavonoid dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis dan diperkuat dengan pereaksi geser serta didukung dengan spektrum IR.