ISOLASI
ANTOSIANIN PADA PAPRIKA MERAH
Antosianin
adalah pigmen berwarna merah, ungu, dan biru yang terdapat pada seluruh
tumbuhan kecuali fungus. Sebagian besar antosianin dalam bentuk glikosida,
biasanya mengikat satu atau dua unit gula seperti glukosa, galaktosa, ramnosa,
dan silosa. Jika monoglikosida, maka bagian gula hanya terikat pada posisi 3,
dan pada posisi 3 dan 5 bila merupakan diglikosida dan bagian aglikionnya
disebut antosianidin. Sebagian besar antosianin berwarna kemerahan dalam
larutan asam, tetapi menjadi ungu dan biru dengan meningkatnya PH yang akhirnya
rusak dalam larutan alkali kuat (Sastrohamidjojo, 1996; Salisbury, 1992).
Gambar dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Struktur
antosianin
Antosianin
adalah zat penyebab warna merah, orange, ungu, dan biru. Banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga
tasbih atau kana, krsan, pelargonium, aster cina, dan buah apel, chery, anggur,
stoberi, buah manggis serta umbi ubi jalar. Penggunaan zat pewarna alami,
misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti
produk minuman (sari buah, juice, dan susu) (Saati, 2006).
Pigmen
antosianin yang merupakan flavonoid merupakan pigmen yang paling luas dan
penting karena banyak tersebar pada berbagai organ tanaman, terutama pada bunga
(ditetukan hampir 30% terkandung dalam berat keringnya). Pelarut yang sering
digunakan untuk mengekstrak antosianin adalah alkohol, etanol dan metanol,
isopropanol, aseton atau dengan air (aquadest) yang dikombinasikan dengan asam,
seperti asam klorida (HCL), asam aserat, asam format, atau asam askorbat
(Saati, 2006).
Isolasi
pigmen antosianin dalam paprika dapat dilakukan dengan cara mengekstraksi bahan
dengan menggunakan pelarut yang sesuai kepolarannya dengan zat yang akan
diekstraksi. Ekstraksi senyawa golongan flavonoid dianjurkan dilakukan pada
suasana asam karena asam berfungsi mendenaturasi membran sel tanaman, kemudian melarutkan
pigmen antosianin sehingga dapat keluar dari sel, serta mencegah oksidasi
flavonoid. Senyawa golongan flavonoid termasuk senyawa polar dan dapat
diekstraksi dengan pelarut yang bersifat polar pula. Beberapa pelarut yang bersifat
polar diantaranya etanol, air, dan etil asetat. Sedangkan asam yang digunakan
adalah asam tartarat karena mampu menghasilkan total antosianin tertinggi pada
buah arbei (Tensiska,2006).
Ekstraksi pigmen antosianin
(Wijaya,Widjanarko dan Susanto,2001)
Timbang buah paprika sebanyak 50 gr. Buat larutan
asam tartarat 0.1% dengan volume 500 ml sebagai larutan pengekstrak (akuades +
asam tartarat = 4:1). Buah paprika dan larutan pengekstrak sebanyak 150 ml
dihancurkan dalam blender. Hancuran buah dipindahkan ke dalam
gelas
kimia dan sisa larutan pengekstrak (350 ml) ditambahkan ke dalam hancuran buah.
Ekstraksi secara maserasi yaitu mengaduk campuran buah dan pelarut tersebut
dengan pengaduk magnetic pada suhu ruang selama 24 jam. Hasil yang diperoleh
disentrifugasi lalu supernatannya disaring dengan penyaring vakum. Filtrat yang
diperoleh dipekatkan dengan rotavapor sehingga diperoleh ekstrak pekat yang
siap dianalisis.
Hasil
Aquades
sebagai larutan pengekstrak menghasilkan total antosianin tertinggi dengan jumlah
pelarut yang digunakan 500 ml. Nilai tersebut berbeda dengan hasil ekstrak
etanol dan ekstrak etil asetat (tabel dibawah ini).
Tabel
total antosianin buah paprika yang diekstrak dengan berbagai jenis pelarut
Total antosianin yang dihasilkan dengan menggunakan
aquades sebagai pelarut ekstraksi
cukup
tinggi. Sedangkan total antosianin dengan
menggunakan pelarut etanol dan etil asetat menghasilkan total antosianin yang
sangat kecil.
Pada isolasi antosianin dari paprika merah dilakukan dengan cara ekstraksi, pelarut yang digunakan yaitu etanol, air, dan etil asetat yang masing-masing perlakuannya dicampurkan dengan asam tartarat. Dari tabel total antosianin yang dihasilkan, mengapa total antosianin yang dihasilkan dengan menggunakan aquades sebagai pelarut ekstraksi cukup tinggi. Sedangkan total antosianin dengan menggunakan pelarut etanol dan etil asetat menghasilkan total antosianin yang sangat kecil ?
BalasHapusProses ekstraksi pigmen alami buah paprika dengan menggunakan etanol dan etil asetat menghasilkan total antosianin yang sangat kecil. Hal ini mungkin disebabkan oleh etanol dan etil asetat tidak memiliki kepolaran yang sama dengan polaritas pigmen antosianin buah paprika. Tingkat kepolaran etanol (konstanta dielektrik 24,6) lebih kecil dari air (konstanta dielektrik 81,0) sedangkan etil asetat (konstanta dielektrik 6,0) memiliki tingkat kepolaran yang lebih kecil dari etanol.
BalasHapusHal ini mungkin disebabkan oleh pigmen antosianin memiliki kepolaran yang relative sama dengan akuades yaitu sama-sama larutan polar. Brouillard 1982 dalam Tensiska menyatakan antosianin dalam sel tumbuhan terletak dalam vakuola sebagai larutan seperti air (aquaeous solution), sehingga kemungkinan besar antosianin bersifat polar. Pada percobaan ini, buah paprika dihancurkan sebelum melakukan maserasi, tujuannya adalah semakin kecil ukuran partikelnya , maka semakin luas bidang kontak, yang akan mempercepat proses ekstraksi. Selain itu, faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah sifat pelarut, pengadukan, temperatur, dll.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagaimana aplikasi untuk memperindah warna daun aglonema warna merah..trims
BalasHapus